Minggu, 02 Januari 2011

softskill interpersonal skill

CERITA 1
CARA NELAYAN JEPANG MENJADIKAN IKAN TETAP SEGAR

Cara Nelayan jepang menjadikan ikan tetap segar. Orang jepang suka sekali makan ikan yang mungkin bagi kita disebut mentah, atau kayak ikan mentah. Jadi ikan hasil tangkapan, haruslah dalam keadaan masih hidup, alias segar sekali. Bagaimana tehnik membawa ikan hasil penangkapan di laut ke tempat yang dibutuhkan dalam keadaan segar dan ikan-ikan hasil tangkapan tadi masih hidup?
Ikan-ikan yang ditangkap dari laut, dimasukkan dalam sebuah wadah yang berisi air. Nah, dalam wadah ini juga dimasukkan seekor anak ikan hiu. Jadi ikan-ikan ini akan dikejar-kejar oleh anak ikan hiu tadi. Ya, pasti ada ikan yang mati karena dimakan oleh anak ikan hiu, namun banyak juga yang masih hidup. Hidupnya pun segar, karena olahraga terus ikannya, dikejar atau takut karena adanya ikan hiu.
Tehnik ini bisa juga dipakai untuk membuat kita selalu termotivasi. Milikilah “ikan hiu” dalam sumber motivasi kita. Ada yang termotivasi karena mengejar impian-impian (mengejar cewek kali ya….hahaha…), namun sebagian besar atau malah lebih banyak termotivasi karena menghindari suatu yang tidak disukai. Nah, inilah “ikan hiunya”. Ada orang sukses besar setelah dia mengalami suatu kejadian yang tidak mengenakkan dalam kehidupannya. Ia telah menemui “ikan hiu” dalam kehidupannya. Banyak pengusaha sukses karena modal ngutang di bank. Ngutang di bank inilah “ikan hiunya”. Ada seorang pria bisa sukses besar setelah ditolak mentah-mentah oleh seorang wanita. Perasaannya disakiti oleh wanita tadi, akhirnya ia berjuang habis-habisan untuk membuktikan bahwa omongan wanita tadi tidaklah benar, sehingga ia sukses besar. Ada juga wanita sukses setelah ditinggal suaminya. Saya mengenal salah satu pengusaha di Palembang, pemilik hotel di Palembang, yang dulunya waktu kecilnya hanyalah seorang kenek angkot dan anak jalanan. Ia sudah merasakan kemiskinan yang amat sangat dan sudah bosan dengan kemiskinan itu, sehingga berjuang untuk kehidupan yang jauh lebih baik dan akhirnya sukses. Saya juga mengenal salah satu dari 100 pemasar terkaya di bidang penjualan (MLM, broker, asuransi), yang dulunya waktu mahasiswa anak seorang yang lumayan kaya dan berkecukupan. Namun Dia seorang pemalas. Kejadian buruk menghantam keluarganya, tempat kerja papanya kebakaran, sehingga bangkrut, yang akhirnya membuat dia terpaksa berhenti kuliah dan akhirnya berjuang untuk kehidupan lebih baik dengan menjadi penjual panci, terus merintis bisnis di MLM, hampir sepuluh MLM digeluti, sampai akhirnya sukses besar-besaran di MLM yang kesebelas. Ada lagi kisah Andrea Hirata, penulis novel tetralogi Laskar Pelangi, yang menemukan inspirasinya setelah melihat langsung akibat dari tsunami aceh.
Jadi tehnik nelayan jepang menjadikan ikan tetap segar ini, dengan membawa ikan hiu, dapat diterapkan dalam kehidupan bisnis, dalam terus memotivasi semangat..
So, apa ikan hiu dalam kehidupan anda?



CERITA 2
Dosa-dosa kecil


Dua orang pendosa mengunjungi seorang saleh dan meminta nasihatnya. “Kami telah melakukan kesalahan”, kata mereka, “dan suara hati kami terganggu. Apa yang harus kami lakukan agar diampuni?”
“Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan, anak-anakku”, kata orang tua itu.
Pria pertama berkata,”Saya melakukan suatu dosa berat dan mematikan.”
Pria kedua berkata,”Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dicemaskan”.
“Baik”, kata orang tua saleh itu. “Pergilah dan bawalah kepadaku sebuah batu untuk sebuah dosa.”
Pria pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang amat besar. Pria kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil.
“Sekarang”, kata orang tua itu, “pergilah dan kembalikan semuanya ke tempat di mana kamu telah menemukannya.”
Pria pertama mengangkat batu itu dan memikulnya kembali ke tempat di mana ia telah mengambilnya. Pria kedua tidak dapat mengingat lagi tempat dari setengah jumlah batu yang diambilnya, maka ia menyerah saja dan membiarkan batu-batu itu di dalam tasnya. Katanya, pekerjaan ini terlalu sulit.
“Dosa itu seperti batu-batu itu”, kata orang tua itu. “Jika seseorang melakukan suatu dosa berat, hal itu seperti sebuah batu besar dalam suara hatinya. Tetapi dengan penyesalan yang sejati kesalahan itu akan diampuni seluruhnya. Tetapi pria yang terus menerus melakukan dosa-dosa ringan dan ia tahu hal itu salah, akan semakin membekukan suara hatinya dan ia tidak menyesalinya sedikit pun. Maka ia tetap sebagai seorang pendosa.
“Maka ketahuilah anak-anakku”, saran orang saleh itu,”adalah sama pentingnya untuk menolak dosa-dosa ringan seperti menolak dosa-dosa berat.”
~ Tony Castle ~



CERITA 3
SIMPEL TAPI BERBOBOT


Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak Perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk.Ia membiarkan masing-masing mendidih Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak Sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga. Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, “Apa yang kau lihat, nak?” “Wortel, telur, dan kopi, ” jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. “Apa maksud semua ini, ayah?” tanya sang anak. Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah. Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi tumbuh berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu. “Maka, yang manakah dirimu?” tanya sang ayah pada anaknya. “Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?”
NB: untuk jelaskan buka di materi softskill : wortel telur dan biji kopi





KEKAYAAN SEJATI (THE REAL WEALTH)

Pada pagi yang cerah, seorang saudagar kaya berjalan-jalan disekitar rumahnya yg megah. Seketika pandangannya tertuju kepada seorang anak muda berbadan tegap dan berwajah tampan sedang duduk murung didekat pintu gerbang. Kemudian saudagar tersebut berjalan dan menghampiri pemuda tadi, melihat saudagar menghampirinya, pemuda tersebut menundukkan kepalanya menahan malu, saudagar merasa penasaran apa gerangan yg dialami pemuda tersebut.
“Betapa indah dunia ini, di pagi yang cerah ini udara begitu segar dan burung saling berkicau, tapi kenapa kamu begitu murung”?,tanya saudargar
Sambil menggelengkan kepala, sipemuda berkata, “ Tuan,bagiku hari-hari ini tersa sama oleh ku membosankan dan menyedihkan, kenapa tidak? Nasib saya begitu jelek,tdk punya kerja, miskin,makanpun sulit”
Mendengar jawaban yg diberikan, saudagar kaya tersenyum bijak “Hem..seharusnya kamu tdk perlu bermuram duja,karena sebetulnya engkau sangatlah kaya…”
Sipemuda terhenyak kaget, “apa tuan bilang? Saya sangat kaya, tolong tuan jgn mempermainkan saya!”
“ Ha.ha.ha..jangan marah dulu. Akan kubuktikan sesungguhnya kamu kaya,” jawab pertanyaan ku…Jika aku tukar kesehatan kamu dengan 10 tael emas dan besok kamu sakit, bagaimana?” tanya saudagar kaya.
“ saya tidak mau…!!”jawab si pemuda dengan tegas.
“ Baik.Aku tambahkan lagi, jika aku tukar keremajaanmu dengan 20 tael emas dan besoknya kamu berubah menjadi kakek-kakek sepertiku, bagaimana?”
“Gila…masa aku diminta jadi tua, aku tidak mau……!”
“Jika aku tambahkan lagi 30 tael emas, maukah kau menukarkan ketampananmu dan besoknya wajahmu menjadi buruk dan menyeramkan?”
“Saya tidak mau…!!!”
“Hebat..aku tambahkan lagi,Sekarang aku bayar 40 tael emas! Nah kau tukar kebijaksanaanmu dengan menjadi orang bodoh dan idiot?”
“Tidak..mau! Buat apa aku hidup kalau tdk punya otak? Tidak mau!!”
Saudagar kaya semakin tertantang, “Baiklah, ini penawaran terakhir, dari semua jumlah yang ku tawarkan tadi, aku tambahkan 50 tael emas! Dan maukah kamu menukarkannya dengan Nuranimu,besoknya kamu menjadi seorang PENIPU dan PEMBUNUH?”.
“Gila…!!Tuan,saya bukan orang seperti itu.Saya masih punya harga diri dan hati nurani, dan saya tdk akan menerima tawaran Tuan….sekali lagi Tidak !”.pekik sipemuda.
“Nah ,anak muda..aku sudah menawarkan kepadamu lebih dari 150 tael emas! Itu jumlah yang sangat besar, tetapi tidak satupun yang bisa/sanggup saya beli dari diri kamu, berarti apa yang ada padamu sudah barang tentulah sesuatu tidak ternilai harganya. Dan kekayaan yang melekat padamu melebihi 150 tael emas. Nah anak muda aku sudah buktikan, bahwa engkau memang kaya bukan?”Maka dari sekarang berhentilah untuk meratapi nasib dan mulalailah berusaha!” ujar saudagar tua. Mendengar nasehat dari saudagar tua tersebut, seketika tersadar, dan apa yang dilakukan selama ini merupakan kekonyolan dan kebodohan. Kemudian dia berucap, “Tuan.,terimakasih atas penawaran kebijakanmu”.Saya sunggu malu dan menyesal telah menyia-nyiakan masa muda saya dan malas berusaha. Dan sekarang saya sadar ternyata saya bukanlah orang miskin, saya punya modal yang cukup utk menjemput impian saya, sekali lagi terima kasih, Tuan!”.Dan anak muda tersebut dengan langkah tengap pergi untuk menyongsong lembaran hidup baru.
Seperti kata William James; “ Manusia dapat mengubah seluruh kehidupannya dengan cara mengubah pola pikir dan sikap mentalnya”
Firman Allah SWT:” Tidak akan berubah nasib (takdir) suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mau merubahnya”
“ Modal yang ada di dalam diri kita itulah kekayaan yang sejati. Jika kita mengabaikan modal itu dan hidup kita terpuruk, maka salah besar kalau kita salahkan nasib. Apalagi menganggap Tuhan tidak adil, perubahan nasib ada di tangan kita sendiri. Yang pasti, Tuhan akan memberikan jalan kepada mereka yang berjuang keras untuk memperbaiki kehidupannya.”
Analisis Data Penelitian Multivariate
Menggunakan SEM dan LISREL



RAMADIANI

Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Mulawarman
Jl. Barong Tongkok no.5 Kampus Unmul Gn. Kelua Sempaja Samarinda 75119

ABSTRACT

SEM adalah singkatan dari model persamaan struktural yang merupakan generasi kedua teknik analisis multivariate yang menguji hubungan antara variabel recursive maupun non-recursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai suatu model. SEM dapat melakukan pengujian secara bersama yaitu: model struktural antara independent dan dependent construct, serta model measurement yang mengukur hubungan (nilai loading) antara variabel indikator dengan konstruk (variabel laten). LISREL merupakan program yang paling banyak digunakan untuk model SEM

Keywords: model persamaan linear, model persamaan structural, structural equation mode (SEM), Linear equation model (Lisrel)



PENDAHULUAN

Secara umum terdapat dua jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang diteliti, tentang suatu topik. Hal tersebut tidak selayaknya diukur dengan angka dan tidak dapat ditetapkan sebelumnya dengan jelas dan pasti. Karena itu dalam penelitian kualitatif, peneliti termasuk alat peneliti yang utama. Dan sebagai alat peneliti, ia dapat dengan luwes menyesuaikan diri dengan bermacam situasi di lapangan.
Pengertian mengenai penelitian kuantitatif adalah penelitian yang memusatkan perhatian beberapa hal yang lebih nyata, yang dapat diukur dengan angka dan berusaha mengerti hal yang diteliti dengan melakukan pengukuran (frekuensi dan intensitas variabel). Penelitian kuantitatif dilakukan bila seseorang ingin membuktikan sesuatu, yaitu menunjukkan keberadaan suatu variabel, menunjukan hubungan antara variabel, membuktikan suatu teori. Karena itu peneliti harus merencanakan dengan terperinci dan pasti proses dan alat pengumpulan data yang akan diteliti, berdasarkan teoritis (konsep dan hubungan antar konsep) dan definisi operasional hanya memusatkan pada bagian yang hendak diteliti dan dalam bentuk yang hendak diterapkan peneliti dan dapat diukur dengan angka.




Semua masalah di atas akan coba dibahas dalam penelitian informatika yang menggunakan SEM dan LISREL berikut ini.

1. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam analisis multivariate adalah bagaimana melakukan pengukuran variabel dalam penelitian informatika secara menyeluruh. Jika konsep dan gagasan yang dihadapi berkenaan dengan pengukuran secara tidak langsung (variabel bertingkat) karena harus diukur melalui beberapa variabel indikator serta mengukur kesalahan yang terdapat dalam setiap variabel indikator.

2. Tinjauan Pustaka
2.1. Sturctural Equation model (SEM)
SEM adalah singkatan dari model persamaan struktural (structural equation model) yang merupakan generasi kedua teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks baik recursive maupun non-recursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai suatu model. Tidak seperti analisis multivariate biasa (regresi berganda dan analisis faktor). SEM dapat melakukan pengujian secara bersama-sama (Bollen, 1989), yaitu: model struktural yang mengukur hubungan antara independent dan dependent construct, serta model measurement yang mengukur hubungan (nilai loading) antara variabel indikator dengan konstruk (variabel laten). Dengan digabungkannya pengujian model struktural dan pengukuran tersebut memungkinkan peneliti untuk;
1). Menguji kesalahan pengukuran (measurement error) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari structural equation model.
2). Melakukan analisis faktor bersamaan dengan pengujian hipotesis.
Dalam model persamaan struktural (SEM) mengandung 2 jenis variabel yaitu variabel laten dan variabel teramati, 2 jenis model yaitu model struktural dan model pengukuran serta 2 jenis kesalahan yaitu kesalahan struktural dan kesalahan pengukuran.

2.2. Sub model SEM
Model umum SEM dalam Lisrel mengandung 4 jenis variabel yaitu variabel y, x, dan , disamping variabel kesalahan , dan . Model umum ini terdiri dari beberapa sub model sebagai kasus khusus. Sebuah submodel akan didapat jika satu atau lebih variabel y, x, dan adalah nol. Hal ini berarti satu atau lebih dari ke empat jenis variabel tersebut tidak ikut dalam model. Bagi pemakai atau peneliti yang berkepentingan dengan submodel tertentu, hanya perlu memahami submodel bersangkutan dan tak perlu mengerti model secara keseluruhan atau full model. Beberapa alternatif pilihan submodel yang terdapat dalam Lisrel dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

3. Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk melakukan analisis multivariable data pada berbagai penelitian informatika menggunakan Lisrel. Sebagai salah satu software untuk mengukur hubungan struktural linier antara variabel laten dan variabel teramati dalam model matematika, dimana data yang diukur dapat bersifat skala kontinus atau ordinal.
Adapun langkah dalam prosedur model persamaan struktural dalam Lisrel secara umum menurut Bollen (1993) adalah bersifat:
a. Spesifikasi model
b. Indentifikasi
c. Estimasi
d. Uji kecocokan
e. Respesifikasi

4. Manfaat
SEM bermanfaat sebagai alat statistik yang sangat berguna untuk penelitian non-eksperimental, dimana metode untuk pengujian teori belum dikembangkan secara menyeluruh (Bentler,1980). Software yang menawarkan SEM antara lain adalah; LISREL (Joreskoq dan Sorbom, 1996), AMOS (Arbuckle, 1995), EQS (Bentler,1995), ROMANO (Browne, Mels dan Coward, 1994), SEPATH (Steiger,1994), dan LISCOM (Muthen, 1988).
5. Populasi dan Sampel
Syarat jumlah sampel minimum yang dianjurkan oleh Joreskog dan Sorbom (1996), bergantung kepada jumlah variabel yang akan diteliti. Rumusnya adalah sebagai berikut:

di mana k : adalah jumlah variabel
6. Metode Pengolahan Data
Data mentah yang didapat, dilakukan penyiapan dengan matrik korelasi dan matrik kovarian untuk setiap variabel data ordinal yang dijadikan hipotesa. Penghitungan terhadap nilai variabel indikator dapat dilakukan setelah matrik korelasi dan matrik kovarian dilakukan. Nilai variabel indikator berasal dari nilai rata-rata jawaban responden untuk pertanyaan yang terkait pada setiap kasus.


6.1. Penyiapan matrik korelasi dan matrik kovarian
Agar ukuran non-metrik dapat digunakan dalam model persamaan struktural (SEM) dan Lisrel, maka dilakukan dengan pengukuran korelasi Polychoric, Polyserial, Tetrachoric dan Biserial. Korelasi Polychoric dan korelasi Polyserial bukanlah korelasi yang dihitung dari nilai sebenarnya (actual score) melainkan korelasi teoritis dari variabel yang mendasarinya. Korelasi ini diduga dari pasangan-pasangan pengamatan tabel kontingensi dari variabel ordinal (Joreskog & Sorbom, 1996).

6.2. Identifikasi Model
Identifikasi model perlu dilakukan sebelum model diestimasi untuk menjamin varian-kovarian variabel teramati mempunyai cukup informasi untuk mengestimasi parameter yang tidak diketahui. Dengan perkataan lain, model yang akan diestimasi harus dapat diidentifikasi atau punya status diidentifikasi yang tepat. Untuk menghasilkan model yang dapat diidentifikasi menurut Joreskog;
a. Syarat jumlah sampel harus sesuai dengan jumlah variabel teramati
b. Setiap variabel laten harus diberi sebuah unit pengukuran. Dengan salah satu cara dibawah ini:
- Skala sebuah variabel laten dispesifikasikan sama dengan skala dari salah satu variabel teramati (indikator) ; hal ini dilakukan dengan menentukan salah satu koefisien struktural dengan nilai 1,0. Koefisien struktural ini ditunjukkan dalam diagram lintasan sebagai panah dari variabel laten ke variabel teramati yang bersangkutan. Variabel teramati tersebut sering disebut sebagai reference variabel (variabel pedoman).
- Variabel laten distandarisasi ke unit variance, dengan menetapkan varian dari variabel laten mempunyai nilai 1,0.
- Jika hanya ada satu variabel teramati untuk sebuah , maka diasumsikan bahwa muatan faktor atau koefisien struktural yang terkait adalah sempurna atau mempunyai nilai 1,0. Dalam hal ini diasumsikan variabel teramati secara sempurna mengukur variabel laten, dan berarti varian kesalahan pengukuran sama dengan 0.

6.3. Estimasi Model
Menurut Joreskog dan Sorbom (1996) metode estimasi yang paling tepat digunakan pada data ordinal dan korelasi polychoric adalah metode Weighted Least-Squares (WLS). Karena distribusi data ordinal yang tidak normal, maka metode WLS akan memberikan hasil yang lebih baik. Kelemahan pengukuran WLS adalah harus memiliki jumlah sampel yang relatif besar. Sehingga metode estimasi yang digunakan untuk penelitian yang memiliki sampel di bawah 500 biasanya menggunakan metode estimasi Maksimum Likelihood (ML). Data untuk pengukuran menggunakan metode ML, biasanya bersifat continous namun tidak sedikit pula yang menggunakan data ordinal yang telah dinormalisasikan. Setiap estimasi yang dilakukan, ditinjau dengan berpedoman pada goodness of fit (GOF). Pemeriksaan terhadap hasil estimasi dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya estimasi yang mengganggu, yaitu nilai-nilai yang tidak masuk akal atau anomali. Yaitu nilai t < 1,96 atau nilai standar solusi > 1.00.

6.4. Uji Kecocokan Model
Untuk menilai apakah data yang dikumpulkan konsisten dan cocok dengan model maka dilakukan uji kecocokan model. Jika model tidak cocok dengan data maka perlu dicari penyebabnya pada model, dan dicari cara untuk memodifikasi model tersebut agar diperoleh kecocokan data yang lebih baik. Jika model sudah cocok dengan data, berarti model tersebut sudah benar dan baik menurut goodness of fit.

6.5. Kecocokan Model Pengukuran
Evaluasi kecocokan model pengukuran dapat dilakukan apabila uji kecocokan model secara keseluruhan telah selesai. Evaluasi ini dilakukan pada setiap konstruk secara terpisah: evaluasi terhadap validitas dan reliabilitas dari konstruk. Evaluasi validitas dimulai dengan memeriksa nilai t dari muatan faktor atau koefisien yang ada di dalam model. Jika nilai t tinggi berarti variabel teramati mewakili konstruk yang mendasarinya. Nilai t setiap muatan perlu melebihi nilai kritis yaitu 1,96 untuk tingkat signifikan 0,05. Nilai t suatu muatan faktor yang melebihi nilai kritis, menunjukkan bahwa variabel yang bersangkutan secara signifikan mempunyai hubungan dengan konstruk yang terkait, dan sekaligus merupakan verifikasi hubungan antara variabel dan konstruk yang telah didefinisikan.
Setelah signifikan dari hubungan diperiksa, perlu juga dilakukan pemeriksaan terhadap tingginya muatan faktor untuk melihat kekuatan hubungan antara variabel dan konstruknya. Muatan faktor pada konstruknya dikatakan tinggi jika nilainya lebih dari 0,70. Dengan demikian suatu variabel dikatakan mempunyai validitas terhadap konstruk atau variabel laten yang baik, jika nilai t muatan faktornya lebih besar dari nilai kritis (1,96) dan nilai muatan faktornya lebih besar atau sama dengan 0.70.

6.6. Kecocokan Model Struktural
Pemeriksaan terhadap model struktural mencakup pemeriksaan terhadap signifikasi koefisien yang diestimasi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memeriksa nilai t dari koefisien yang diestimasi. Jika nilai t lebih besar atau sama dengan 1,96 maka koefisien tersebut adalah signifikan. Selain itu nilai maksimum koefisien pada solusi standar tidak boleh lebih dari 1. Demikian juga nilai perlu dievaluasi untuk memperoleh gambaran ukuran kecocokan relatif dari setiap persamaan struktural.

6.7. Respesifikasi
Pelaksanaan langkah respesifikasi sangat tergantung pada strategi pemodelan yang akan digunakan. Dalam sebagian besar penelitian akan mengikuti strategi pengembangan model (model generating). Strategi MG ini akan diterapkan pada model studi kasus dalam buku ini.
Pengolahan model penelitian menurut MG dilakukan dalam 2 tahapan: pertama, pengolahan model awal, dan kedua, pengolahan model yang telah dimodifikasi. Pada tahap pertama, model Awal yang dispesifikasikan menurut 2ndCFA yaitu sub 3A (model ACOVS) seperti terlihat pada diagram Path. Kemudian diestimasi dengan menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil survei. Hasil estimasi diperiksa untuk melihat ada tidaknya estimasi yang mengganggu. Setelah itu, kita dapat melakukan uji kecocokan model yang berpedoman dengan Goodness of fit. Tingkat kecocokan model awal yang kurang baik menandakan tahap kedua dari strategi MG perlu dilaksanakan. Pada tahap ke dua ini model awal perlu dimodifikasi, diestimasi dengan data empiris yang sama kemudian diuji lagi tingkat kecocokannya. Proses tahap kedua MG ini dapat dilakukan beberapa kali sampai diperoleh satu model yang mempunyai tingkat kecocokan dengan data yang baik serta parameter-parameter dalam model dapat diartikan dengan baik pula.

7. PENUTUP
Berikut ini adalah kesimpulan yang bisa kita ambil dari penelitian SEM yang menggunakan Lisrel;
• Penilain terhadap muatan faktor dari setiap variabel harus >0.70 untuk membuktikan bahwa variabel indikator secara signifikan mempunyai hubungan dan dapat mewakili konsep bangunan yang mendasarinya. Dengan kata lain model yang dirancang memiliki validitas yang cukup baik terhadap konstruk.
• Uji reliabilitas dilakukan untuk memperlihatkan kekonsistenan pengukuran yang baik pada model yang kita buat, nilai construct reliability dan variance extracted harus 0.70 dan 0.50.
• Pengujian terhadap model struktural didasarkan atas pengujian terhadap nilai t dan nilai maksimum koefisien pada solusi standar pada model yang dibangun, serta tingginya nilai .
• Pengujian secara keseluruhan terhadap model structural dan model pengukuran, bisa dilakukan berdasarkan atas perbandingan nilai estimasi Goodness of Fit pada setiap model.
• Yang perlu diperhatikan dalam penilitian Lisrel adalah pentingnya menggunakan data yang kompleks, besar dan melakukan pengujian dengan berbagai macam metode estimasi yang tersedia, untuk mendapatkan nilai dan hasil pengukuran sebuah model penelitian yang lebih sempurna.

8. DAFTAR PUSTAKA

Bailey, J. E., & Pearson, S. W. (1983). Development of a tool for measuring and analyzing computer user satisfaction. Management Science, 29(5), 530-545.

Bentler, P.M. 1980. Multivariate Analysis With Laten Variables: Causal modeling. Annual reviews psychology.31:419-456.LosAngeles, California.

Bollen, Kenneth.A. 1989. Structural Equations With Latent Variables. A Wiley-Interscience Publication. John Wiley and Sons New York.

Bollen, Kenneth.A. 1996. An Alternative two stage least squares (2sls) estimator for latent variabel equations. Psychometrica 61: 109-121.

DeLone,W.H.,& McLean,E.R. (1992). Information systems success: The quest for the dependent variable. Information Systems Research, 3(1),60-95.

Ghozali. Imam. dan Fuad 2005. Structural Equation Modeling: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program LISREL. Badan Penerbit Undip, Semarang.

Hair,JR.JosephF., Anderson,Rolph E.,Tatham, Ronald L.and Black, William.C. 1998. Multivariat Data Analysis. Prentice-Hall International, Inc.

Joreskog, Karl.G. 1977. Structure Equation models in the Social Sciences: Specification, Estimation and Testing. North-Holland Publishing Company: 265-287.

Joreskog, Karl.G. 1981. Analysis of covariance Structures. Scand J Statist.8: 65-92.

Joreskog, Karl.G.danD.Sorbom.1993. LISREL 8. Structural Equation Modeling With the SIMPLIS Command Languanges.Chicago:SSI, Inc.

Joreskog,K.G.dan D.Sorbom.1996. LISREL8: User’s Reference Guide: SSI, Inc.

Ramadiani, 2001. Identifikasi Variabel yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Informasi pada unit pengolahan data elektronik UPT. Perpustakaan IPB. Thesis UI, Depok

Ramadiani, 2005. Analisis Pengukuran Keberhasilan Sistem Informasi Menggunakan Structural Equation Model dan LISREL, Thesis UGM

Rowe, Ken. 2002. The measurements of Latent and Composite Variables from Multiple Items or Indicators: Application in Performance Indicator System. Royal Melbourne Institute of Technology Statistic Seminar Series.
Wichian, SN., Wongwanich S., Bowarnkitiwong S., .2009. Factors Affecting Research Productivity of faculty members in Goverment Universities: Lisrel and Neural Network Analyses. Kasetsart J 30: 67 -78.
Wijanto, Setjo Hari. 1997. Kepuasan Informasi Pemakai dan Kualitas Jasa Sistem Informasi Sebagai Ukuran Keberhasilan Sistem Informasi Dalam Organisasi: Disertasi UI , Depok.

SESINDO ITS 2010

ref="file:///C:%5CUsers%5CPORTAG%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso">

Pembuatan Perangkat Lunak Peta Interaktif

pada Telepon Seluler

Ramadiani1

Khairil Miftah Yamani2

Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Mulawarma

Jl. Barong Tongkok Kampus Gunung Kelua Samarinda – 75123

Telepon/Fax : (0541) – 749152, 749140, 747479

1 mmi_ugm04@yahoo.com 2 khai_acces@yahoo.co.id

Abstrak

Peta merupakan alat bantu untuk menunjukkan lokasi suatu tempat yang akan dituju. Perkembangan telepon seluler yang pesat memberikan kemudahan penggunaan perangkat lunak peta digital interaktif berkembang. Sementara perangkat lunak tersebut masih jarang ditemukan di kota Samarinda, apalagi menggunakan telepon seluler. Aplikasi yang ada pun masih berbayar, biaya koneksi dan jaringan gprs.

Perangkat lunak Peta interaktif pada penelitian ini akan menampilkan informasi nama jalan, alamat, serta letak lokasi pelayanan kesehatan umum dan apotek di kota Samarinda. Menggunakan teknologi J2ME agar dapat berjalan pada telepon seluler. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kebutuhan pengguna terhadap peta digital kota Samarinda

Kata Kunci : Perangkat Lunak, Peta Interaktif, Telepon Seluler

1. Pendahuluan

Perkembangan telepon seluler terkini dimana ponsel sekarang tidak lagi sebagai sarana telekomunikasi nirkabel tetapi telah berkembang ke arah perangkat multimedi. Dimana ponsel-ponsel terbaru sekarang telah dilengkapi dengan berbagai aplikasi-aplikasi tambahan seperti aplikasi hiburan, perkantoran, internet, serta peta seperti perangkat GPS atau perangkat lunak peta statik. Untuk perangkat lunak peta baru tersedia pada ponsel-ponsel yang berjenis smart phone atau ponsel pintar.

Dari segi kebutuhan, perangkat lunak peta pada ponsel mungkin sedikit kurang terpakai oleh seseorang yang telah mengetahui letak-letak lokasi kota atau daerah tempat mereka tinggal. Namun peta masih tetap dibutuhkan, karena tidak semua orang hapal nama suatu jalan atau alamat suatu tempat. Hal ini disebabkan adanya perubahan pada nama jalan atau alamat yang dituju jarangnya dilalui (masih asing) serta faktor tidak jelasnya atribut penunjuk jalan karena hilang atau tercabut pada daerah tertentu.

Perangkat lunak peta pada ponsel untuk kota Samarinda masih sangat jarang ditemukan, kalaupun ada peta tersebut biasanya merupakan citra foto satelit, contohnya seperti GoogleMaps. Data pada GoogleMaps tidak secara rinci menampilkan informasi alamat atau nama jalan khususnya di kota Samarinda. Aplikasi seperti ini biasanya masih membutuhkan koneksi internet yang pastinya akan menggunakan pulsa si pemilik ponsel saat untuk mengakses internet tersebut.

Kota Samarinda adalah merupakan ibukota dari Propinsi Kalimantan Timur dimana pusat pemerintahan propinsi ini terdapat di Samarinda, maka sudah dapat dipastikan banyak orang akan mengunjungi kota ini apakah itu dalam rangka urusan pekerjaan, pendidikan ataupun perjalanan biasa, baik dari dalam wilayah Propinsi Kalimantan Timur ini, maupun dari luar Propinsi. Apalagi dengan adanya Universitas Negeri Mulawarman di Samarinda, banyak calon mahasiswa dari luar Kota Samarinda yang menjatuhkan pilihan untuk melanjutkan pendidikannya di Kota tersebut. Dapat dipastikan kebutuhan akan perangkat lunak berupa peta pada ponsel dapat membantu mereka dalam beradaptasi dan mengenal letak daerah-daerah yang ada di Kota Samarinda.

Faktor-faktor di atas yang melatar belakangi tema penelitian tentang “Membuat Perangkat Lunak Peta Interaktif Pada Telepon Seluler” sebaga judul penelitian. Diharapkan dengan adanya perangkat lunak ini maka para pemilik ponsel di Kota Samarinda maupun di kota lain dapat menggunakannya sebagai suatu alat yang dapat memberikan informasi letak daerah-daerah yang terdapat pada kota Samarinda secara rinci, tanpa harus menggunakan koneksi internet atau gprs yang berakibat pada penggunaan pulsa yang tidak sedikit.

2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah perangkat lunak berupa peta digital yang digunakan pada ponsel bersifat interaktif untuk kota Samarinda. Menyediakan informasi letak Apotek dan Rumah Sakit di Samarinda berikut alamat lengkap dan no. telp yang bisa dihubungi. Aplikasi peta yang dibuat dapat digunakan tanpa harus terkoneksi dengan internet ataupun perangkat gps.

3. Tinjauan Pustaka

a. Pengertan Peta

Peta adalah bayangan/gambaran yang diperkecil dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi pada bidang datar dengan skala dan sistem proyeksi tertentu (Wongsotjitro,1980). Sedangkan interaktif adalah kemampuan sistem/program yang bisa menanyakan sesuatu pada pengguna (tanya jawab), kemudian mengambil tindakan berdasarkan respon tersebut (http://www.total.or.id/ info.php?kk=interactive)

b. Sistem Operasi Telepon Seluler

Symbian OS S60 versi 3 merupakan sistem operasi yang banyak digunakan pada ponsel pintar produksi Nokia. Untuk ponsel pintar kelas menengah sendiri kemampuan Symbian OS S60 versi 3 sudah sangat cukup dengan membenamkan teknologi HSDPA sebagai komponen standarnya (http://www.ittelkom.ac.id).

c. Pemrograman JAVA

SUN Microsystem telah mengembangkan 3 macam Java platform, yaitu Java 2 Platform Standard Edition (J2SE), Java 2 Platform Enterprise Edition (J2EE), dan Java 2 Platform Micro Edition (J2ME). J2ME bukanlah suatu bahasa pemrograman, melainkan hanyalah suatu platform yang menghubungkan aplikasi Java dengan peralatan elektronik yang mendukung aplikasi Java berukuran kecil seperti telepon selular, two-way pager, Personal Digital Assistant (PDA), Organizer, set-top box, Internet TV, high-end commucator, car entertainmnet/navigation system, Internet-enabled screen phone dan lain-lainnya. (http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/info/2004/jiunkpe-ns-s1-2004-26499085-4392-j2me-chapter2.pdf).

d. Konfigurasi dan profil dalam J2ME

CLDC adalah konfigurasi pada device (peralatan elektornik) yang mendukung aplikasi Java dengan ciri-ciri sebagai berikut :

· Memori sebesar 128 KB – 512 KB.

· 16 atau 32 bit Central Proccesing Unit (CPU).

· Bandwitdh untuk Internet sekitar 56 Kbps.

· Menggunakan KVM sebagai virtual machine.

Profil MIDP digunakan pada perangkat elektronik yang mendukung apliaksi Java dengan keterbatasan pada bagian layer tampilan (limited display) dan fasilitas penyimpanan (limited storage facilities).

e. Scalable Vector Graphic (SVG)

Menurut (Riyanto,2009) SVG adalah sebuah bahasa untuk mendeskirpsikan grafik dua dimensi dalam XML. SVG memberikan tiga tipe objek grafik : grafik vektor, gambar dan text. Objek grafik bisa digrup, diberikan style, ditransformasikan dan digabung kedalam objek yang dirender sebelumnya. Set fitur berisi transformasi tersarang, path terpotong, alpha mask, efek filter, dan objek template.

f. NetBeans IDE

NetBeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya dengan bahasa pemrograman Java menggunakan platform NetBeans. NetBeans IDE mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi mobile).

4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain adalah :

a. Sebagai alat penyampai informasi tentang gambaran letak lokasi, alamat, nomor telepon, serta jadwal dokter praktek atau profil dari rumah sakit dan apotek yang terdapat pada kota Samarinda.

b. Mempermudah pencarian rute rumah sakit atau apotek sesuai dengan informasi masukan pengguna.

c. Mempermudah pengguna dalam mengetahui letak jalan, alamat lokasi-lokasi atau tempat yang akan dituju yang ada di kota Samarinda.

5. Ruang Lingkup Penelitian

a. Titik penting yang terdapat dalam peta ini dipusatkan pada pelayanan umum kesehatan yaitu lokasi rumah sakit dan apotek-apotek yang terdapat pada kota Samarinda.

b. Informasi yang disediakan yaitu lokasi rumah sakit dan apotek Samarinda beserta alamat lengkap dengan nomor teleponnya, jadwal dokter praktek untuk apotek dan informasi profil untuk rumah sakit. Nama-nama jalan di kota Samarinda, baik jalan utama maupun jalan alternatif, lokasi Kantor Gubernur dan Kantor Walikota, pasar, dan beberapa tempat yang menjadi ikon Samarinda (contoh Mesjid Islamic Centre).

c. Perangkat telepon seluler yang digunakan adalah telepon selular yang menggunakan teknologi J2ME dan mendukung profil MIDP (Mobile Infotmation Device Profile) 2.0 dan konfigurasi CLDC (Connected Limited Device Configuration) 1.0.

d. Spesifikasi telepon seluler yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah Nokia yang dengan sistem operasi Symbian versi 9.37 S60 versi 3.

6. Hasil dan Pembahasan

6.1 Hasil Penelitian

Perangkat lunak peta interaktif pada telepon seluler yang dibuat dalam penelitian ini diberi nama ARS Samarinda Minimap (Apotek Rumah Sakit Samarinda Minimap).

6.2 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Secara umum aplikasi ini ditujukan untuk dapat membantu bagi pendatang luar kota dalam mempelajari dan mengenal letak jalan serta beberapa lokasi yang terdapat di kota Samarinda.

Sedangkan secara khusus tujuan aplikasi ini dibuat untuk mempermudah pencarian informasi letak apotek dan rumah sakit bagi user yang belum mengetahui wilayah Kota Samarinda, atau berada di lokasi yang belum dikenal baik.

Penelitian menggunakan dukungan aplikasi fitur J2ME agar dapat dijalankan pada telepon seluler. Sehingga mudah dimiliki dan dibawa oleh user dimanapun mereka berada.

6.3 Spesifikasi Fungsi Perangkat Lunak

Kemampuan yang dimiliki oleh aplikasi perangkat lunak peta interaktif Samarinda antara lain sebagai berikut :

1. Memiliki interface sama dengan bawaan tema masing-masing telepon seluler yang digunakan.

2. Tidak memerlukan koneksi internet sama sekali sehingga tidak akan menambah jumlah tagihan pulsa pengguna.

3. Menampilkan nama jalan secara dinamis.

4. Memiliki fitur panggilan ke apotek atau rumah sakit.

Aplikasi berukuran kecil sehingga tidak menghabiskan ruang penyimpanan pada telepon seluler.

6.4 Spesifikasi Fungsi Perangkat Keras

Perangkat keras atau telepon seluler yang dapat menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Memiliki resolusi layar 240 x 320

2. Mendukung versi J2ME dengan Java API JSR 226 mengenai 2D Mobile Graphic atau SVG.

3. Contoh telepon seluler untuk Nokia ( dengan SO Symbian S60 3th Version keatas), LG (MIDP 2.1, CLDC 1.1), Samsung (MIDP 2.1, CLDC 1.1).

6.5 Menu Utama

Halaman ini berisi menu utama dari aplikasi, yang terdiri dari peta Samarinda, daftar apotek dan rumah Sakit, serta penjelasan mengenai aplikasi ini.

Diagram alir pada gambar 1 menggambarkan alur proses yang terjadi pada saat user menjalankan aplikasi ARS Samarinda Minimap ini. Menu Utama diawali dengan form yang memuat beberapa pilihan, yaitu Lihat Peta, Daftar Rumah Sakit dan Apotek, Tentang Peta ARS, serta Pilihan Keluar.

Saat user memilih pilihan Lihat Peta maka akan muncul form Peta ARS, form yang menampilkan objek utama dari aplikasi ini yaitu peta ARS Samarinda. Apabila user memilih pilihan Daftar RS dan Apotek, maka user akan masuk ke menu Daftar Apotek dan RS yang berisi daftar nama Apotek dan Rumah Sakit yang ada di Kota Samarinda.

Untuk pilihan Tentang Peta ARS, user akan masuk ke halaman yang menjelaskan tentang aplikasi ini. Setelah selesai dari salah satu pilihan di atas maka user akan kembali ke menu utama, dengan begitu user dapat memilih pilihan lain yang belum dipilih atau menutup aplikasi ini dengan pilihan Keluar.


Untuk membuka salah satu dari ketiga pilihan, user cukup menekan tombol Pilih di sebelah kiri layar, serta tombol atas atau bawah untuk memilih pilihan yang ada.

6.6 Lihat Halaman Peta

Pada halaman ini akan ditampilkan gambar peta ARS Samarinda dimana akan dimunculkan nama-nama jalan, letak Kantor Gubernur, dan kantor walikota, beberapa ikon pariwisata yang ada pada kota Samarinda, serta letak Apotek Serta Rumah Sakit yang ada di kota Samarinda.


Pada halaman Lihat Peta, user dapat menggerakkan gambar peta ke atas, ke bawah, atau ke samping kiri atau kanan, dengan menekan tombol arah pada telepon seluler, bila user ingin melakukan pembesaran, pengecilan gambar peta cukup menekan tombol pilihan yang ada di kiri layar, di situ tersedia pilihan Bantuan.


Jika user menekan pilih pada pilihan Daftar Jalan maka akan muncul Halaman Jalan Utama yang berisi nama-nama jalan utama di Samarinda.

Jika user memilih pilihan Buka pada salah satu jalan maka aplikasi peta akan menampilkan peta mengenai letak jalan tersebut. Dan karena tanda panah mengarahkan ke arah salah satu jalan utama maka aplikasi akan memunculkan nama jalan tersebut.


Jika user memilih pilihan Apotek/Rumah Sakit Tujuan maka aplikasi peta akan menampilkan Halaman Tujuan Apotek dan Rumah Sakit. Dengan memilih salah satu apotek atau rumah sakit tujuan, maka aplikasi peta dapat menampilkan informasi rute berdasarkan jalan pilihan di halaman daftar jalan sebelumnya.

Apabila user memilih Bantuan dengan menekan tombol pilih maka akan muncul Halaman Bantuan Peta ARS yang berisi tentang cara penggunaan pilihan yang ada pada halaman Lihat Peta, informasi skala peta serta keterangan simbol-simbol yang ada pada peta ARS Samarinda ini.

6.7 Sub Menu Daftar Rumah Sakit dan Apotek

Halaman ini terdiri dari daftar nama Apotek dan Rumah Sakit yang ada di Samarinda, untuk Apotek terdapat 24 tempat, sedang untuk Rumah Sakit terdiri dari 11 tempat. User dapat menentukan pilihan dengan menekan tombol atas dan bawah, lalu dilanjutkan dengan tombol Buka pada kiri layar.

Gambar 5 merupakan tampilan halaman Menu Daftar Rumah Sakit dan Apotek: Jika user memilih salah satu Apotek serta menekan tombol Buka maka halaman informasi mengenai alamat serta nomor telepon Apotek tersebut akan terbuka, gambar 6 merupakan tampilan halaman informasi Apotek.

Jika user memilih salah satu Rumah Sakit serta menekan tombol Buka maka halaman informasi mengenai alamat serta nomor telepon Rumah Sakit tersebut akan terbuka, gambar 7 merupakan tampilan halaman informasi Rumah Sakit.

Apabila user menekan menekan tombol Pilih pada pilihan Buka Pada Peta maka akan muncul halaman Peta letak Rumah Sakit tersebut seperti pada gambar 7 di sebelah kanan.

6.8 Halaman Tentang Peta

Halaman ini berisikan nama Aplikasi, serta versi serta tujuan aplikasi ini dibuat.

7. Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan :

1. Perangkat lunak ini menampilkan informasi khusus mengenai gambar letak rumah sakit, apotek, serta gambar letak Kantor Walikota, Kantor Gubernur, pasar dan gelanggang olahraga untuk informasi umumnya yang terdapat di kota Samarinda.

2. Perangkat lunak ini dapat berjalan baik pada tipe telepon seluler yang mendukung JAVA API JSR 226 tentang SVG untuk J2ME dengan resolusi layar 240 x 320 pixel. Untuk alat Nokia adalah tipe ponsel yang memiliki sistem operasi Symbian mulai dari S40 ke atas, sedang untuk Sony Ericcson adalah tipe ponsel yang menggunakan sistem operasi JAVA dengan platform JP8.

8. Daftar Pustaka

Geo-Elektronik Center. 2009. Peta Wilayah Samarinda. Balikpapan : Invidi Mitra Solusi

Hartanto, A. A. 2004. Pemrograman Mobile Java dengan MIDP 2.0. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Library IT Telkom. 2009. Sistem Operasi Symbian. Institut Teknlogi Telkom. (http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=13%3Arpl&id=499%3Asistem-operasi-symbian&option=com_content&Itemid=15 diakses pada 6 Juni 2009).

Marbun, M.A. 1990. Kamus Geografi, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mulyanta, E. S. 2003. Kupas Tuntas Telepon Selular Anda, Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

OSSData. 2007. NetBeans. (http://osc.ugm.ac.id/ossdata/index.php?title= NetBeans diakses pada 12 Juli 2010).

Pressman S Roger, 2002. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. McGraw-Hill Companies.Inc.

Raharjo, B. 2007. Tuntunan Pemrograman Java Untuk Handphone. Bandung.

Riyanto, Putra. E. P dan Indelarko, H. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta: Gava Media.

Soetanto, A. 2003. Skripsi Pembuatan Aplikasi Online Dictionary pada Java-Enabled Mobile Phones dengan Menggunakan Java 2 Platform Micro Edition (J2ME). Surabaya. Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra. (http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/info/2004/jiunkpe-ns-s1-2004-26499085-4392-j2me-chapter2.pdf diakses pada 20 Februari 2009).

Wikantika, K. 2009. Apa Itu Peta. (http://wikantika.wordpress.com /2008/05/06/apa-itu-peta diakses pada 20 Februari 2009).

Yayasan Total Sarana Edukasi. 2009. Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi. (http://www.total.or.id diakses pada 20 Februari 2009).

Riwayat Hidup Penulis

1) Ramadiani, M.Si., M.Kom

Palembang, 01 November 1972

Pendidikan :

1. Magister Ilmu Informasi tahun 2001 (UI)

2. Magister Manajemen Informasi 2005 (UGM)

Riwayat Pekerjaan :

  1. Dosen tetap Program Studi Ilmu Komputer sejak 2001–skrg
  2. Ka. Jur dan Ka. Prodi. Ilmu Komputer FMIPA Unmul 2007-skrg.
  3. Tim Relawan TIK Kemkominfo April 2010-skrg
  4. Asesor Guru TIK Universitas Mulawarman 2010–skrg
  5. Sekretaris APTIKOM wilayah 11 se Kalimantan 2010–skrg
  6. Tim Pembina Olimpiade Komputer tingkat Provinsi 2009-skrg
  7. Tim Audit Sistem Penjaminan Mutu Internal April 2010-skrg
  8. Tutor TIK untuk mahasiswa Universitas Terbuka 2006-skrg

2) Khairil Miftah Yamani, S. Kom

Samarinda 25 April 1986

Anak keempat dari empat bersaudara, pasangan H. Sjamsu Wal Kamar (alm) dan Hj. Hidayah.

Pendidikan Sarjana Ilmu Komputer (S.Kom) pada Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Mulawarman.

Sewaktu kuliah, aktif mengikuti kegiatan kampus Pekan Mahasiswa Ilmiah (PMAIL) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer periode 2006-2007. KKN kompetensi di PT Telkom Kancatel Tenggarong dan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Timur.