Minggu, 02 Januari 2011

softskill interpersonal skill

CERITA 1
CARA NELAYAN JEPANG MENJADIKAN IKAN TETAP SEGAR

Cara Nelayan jepang menjadikan ikan tetap segar. Orang jepang suka sekali makan ikan yang mungkin bagi kita disebut mentah, atau kayak ikan mentah. Jadi ikan hasil tangkapan, haruslah dalam keadaan masih hidup, alias segar sekali. Bagaimana tehnik membawa ikan hasil penangkapan di laut ke tempat yang dibutuhkan dalam keadaan segar dan ikan-ikan hasil tangkapan tadi masih hidup?
Ikan-ikan yang ditangkap dari laut, dimasukkan dalam sebuah wadah yang berisi air. Nah, dalam wadah ini juga dimasukkan seekor anak ikan hiu. Jadi ikan-ikan ini akan dikejar-kejar oleh anak ikan hiu tadi. Ya, pasti ada ikan yang mati karena dimakan oleh anak ikan hiu, namun banyak juga yang masih hidup. Hidupnya pun segar, karena olahraga terus ikannya, dikejar atau takut karena adanya ikan hiu.
Tehnik ini bisa juga dipakai untuk membuat kita selalu termotivasi. Milikilah “ikan hiu” dalam sumber motivasi kita. Ada yang termotivasi karena mengejar impian-impian (mengejar cewek kali ya….hahaha…), namun sebagian besar atau malah lebih banyak termotivasi karena menghindari suatu yang tidak disukai. Nah, inilah “ikan hiunya”. Ada orang sukses besar setelah dia mengalami suatu kejadian yang tidak mengenakkan dalam kehidupannya. Ia telah menemui “ikan hiu” dalam kehidupannya. Banyak pengusaha sukses karena modal ngutang di bank. Ngutang di bank inilah “ikan hiunya”. Ada seorang pria bisa sukses besar setelah ditolak mentah-mentah oleh seorang wanita. Perasaannya disakiti oleh wanita tadi, akhirnya ia berjuang habis-habisan untuk membuktikan bahwa omongan wanita tadi tidaklah benar, sehingga ia sukses besar. Ada juga wanita sukses setelah ditinggal suaminya. Saya mengenal salah satu pengusaha di Palembang, pemilik hotel di Palembang, yang dulunya waktu kecilnya hanyalah seorang kenek angkot dan anak jalanan. Ia sudah merasakan kemiskinan yang amat sangat dan sudah bosan dengan kemiskinan itu, sehingga berjuang untuk kehidupan yang jauh lebih baik dan akhirnya sukses. Saya juga mengenal salah satu dari 100 pemasar terkaya di bidang penjualan (MLM, broker, asuransi), yang dulunya waktu mahasiswa anak seorang yang lumayan kaya dan berkecukupan. Namun Dia seorang pemalas. Kejadian buruk menghantam keluarganya, tempat kerja papanya kebakaran, sehingga bangkrut, yang akhirnya membuat dia terpaksa berhenti kuliah dan akhirnya berjuang untuk kehidupan lebih baik dengan menjadi penjual panci, terus merintis bisnis di MLM, hampir sepuluh MLM digeluti, sampai akhirnya sukses besar-besaran di MLM yang kesebelas. Ada lagi kisah Andrea Hirata, penulis novel tetralogi Laskar Pelangi, yang menemukan inspirasinya setelah melihat langsung akibat dari tsunami aceh.
Jadi tehnik nelayan jepang menjadikan ikan tetap segar ini, dengan membawa ikan hiu, dapat diterapkan dalam kehidupan bisnis, dalam terus memotivasi semangat..
So, apa ikan hiu dalam kehidupan anda?



CERITA 2
Dosa-dosa kecil


Dua orang pendosa mengunjungi seorang saleh dan meminta nasihatnya. “Kami telah melakukan kesalahan”, kata mereka, “dan suara hati kami terganggu. Apa yang harus kami lakukan agar diampuni?”
“Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan, anak-anakku”, kata orang tua itu.
Pria pertama berkata,”Saya melakukan suatu dosa berat dan mematikan.”
Pria kedua berkata,”Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dicemaskan”.
“Baik”, kata orang tua saleh itu. “Pergilah dan bawalah kepadaku sebuah batu untuk sebuah dosa.”
Pria pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang amat besar. Pria kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil.
“Sekarang”, kata orang tua itu, “pergilah dan kembalikan semuanya ke tempat di mana kamu telah menemukannya.”
Pria pertama mengangkat batu itu dan memikulnya kembali ke tempat di mana ia telah mengambilnya. Pria kedua tidak dapat mengingat lagi tempat dari setengah jumlah batu yang diambilnya, maka ia menyerah saja dan membiarkan batu-batu itu di dalam tasnya. Katanya, pekerjaan ini terlalu sulit.
“Dosa itu seperti batu-batu itu”, kata orang tua itu. “Jika seseorang melakukan suatu dosa berat, hal itu seperti sebuah batu besar dalam suara hatinya. Tetapi dengan penyesalan yang sejati kesalahan itu akan diampuni seluruhnya. Tetapi pria yang terus menerus melakukan dosa-dosa ringan dan ia tahu hal itu salah, akan semakin membekukan suara hatinya dan ia tidak menyesalinya sedikit pun. Maka ia tetap sebagai seorang pendosa.
“Maka ketahuilah anak-anakku”, saran orang saleh itu,”adalah sama pentingnya untuk menolak dosa-dosa ringan seperti menolak dosa-dosa berat.”
~ Tony Castle ~



CERITA 3
SIMPEL TAPI BERBOBOT


Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak Perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk.Ia membiarkan masing-masing mendidih Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak Sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga. Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, “Apa yang kau lihat, nak?” “Wortel, telur, dan kopi, ” jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. “Apa maksud semua ini, ayah?” tanya sang anak. Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah. Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi tumbuh berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu. “Maka, yang manakah dirimu?” tanya sang ayah pada anaknya. “Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?”
NB: untuk jelaskan buka di materi softskill : wortel telur dan biji kopi





KEKAYAAN SEJATI (THE REAL WEALTH)

Pada pagi yang cerah, seorang saudagar kaya berjalan-jalan disekitar rumahnya yg megah. Seketika pandangannya tertuju kepada seorang anak muda berbadan tegap dan berwajah tampan sedang duduk murung didekat pintu gerbang. Kemudian saudagar tersebut berjalan dan menghampiri pemuda tadi, melihat saudagar menghampirinya, pemuda tersebut menundukkan kepalanya menahan malu, saudagar merasa penasaran apa gerangan yg dialami pemuda tersebut.
“Betapa indah dunia ini, di pagi yang cerah ini udara begitu segar dan burung saling berkicau, tapi kenapa kamu begitu murung”?,tanya saudargar
Sambil menggelengkan kepala, sipemuda berkata, “ Tuan,bagiku hari-hari ini tersa sama oleh ku membosankan dan menyedihkan, kenapa tidak? Nasib saya begitu jelek,tdk punya kerja, miskin,makanpun sulit”
Mendengar jawaban yg diberikan, saudagar kaya tersenyum bijak “Hem..seharusnya kamu tdk perlu bermuram duja,karena sebetulnya engkau sangatlah kaya…”
Sipemuda terhenyak kaget, “apa tuan bilang? Saya sangat kaya, tolong tuan jgn mempermainkan saya!”
“ Ha.ha.ha..jangan marah dulu. Akan kubuktikan sesungguhnya kamu kaya,” jawab pertanyaan ku…Jika aku tukar kesehatan kamu dengan 10 tael emas dan besok kamu sakit, bagaimana?” tanya saudagar kaya.
“ saya tidak mau…!!”jawab si pemuda dengan tegas.
“ Baik.Aku tambahkan lagi, jika aku tukar keremajaanmu dengan 20 tael emas dan besoknya kamu berubah menjadi kakek-kakek sepertiku, bagaimana?”
“Gila…masa aku diminta jadi tua, aku tidak mau……!”
“Jika aku tambahkan lagi 30 tael emas, maukah kau menukarkan ketampananmu dan besoknya wajahmu menjadi buruk dan menyeramkan?”
“Saya tidak mau…!!!”
“Hebat..aku tambahkan lagi,Sekarang aku bayar 40 tael emas! Nah kau tukar kebijaksanaanmu dengan menjadi orang bodoh dan idiot?”
“Tidak..mau! Buat apa aku hidup kalau tdk punya otak? Tidak mau!!”
Saudagar kaya semakin tertantang, “Baiklah, ini penawaran terakhir, dari semua jumlah yang ku tawarkan tadi, aku tambahkan 50 tael emas! Dan maukah kamu menukarkannya dengan Nuranimu,besoknya kamu menjadi seorang PENIPU dan PEMBUNUH?”.
“Gila…!!Tuan,saya bukan orang seperti itu.Saya masih punya harga diri dan hati nurani, dan saya tdk akan menerima tawaran Tuan….sekali lagi Tidak !”.pekik sipemuda.
“Nah ,anak muda..aku sudah menawarkan kepadamu lebih dari 150 tael emas! Itu jumlah yang sangat besar, tetapi tidak satupun yang bisa/sanggup saya beli dari diri kamu, berarti apa yang ada padamu sudah barang tentulah sesuatu tidak ternilai harganya. Dan kekayaan yang melekat padamu melebihi 150 tael emas. Nah anak muda aku sudah buktikan, bahwa engkau memang kaya bukan?”Maka dari sekarang berhentilah untuk meratapi nasib dan mulalailah berusaha!” ujar saudagar tua. Mendengar nasehat dari saudagar tua tersebut, seketika tersadar, dan apa yang dilakukan selama ini merupakan kekonyolan dan kebodohan. Kemudian dia berucap, “Tuan.,terimakasih atas penawaran kebijakanmu”.Saya sunggu malu dan menyesal telah menyia-nyiakan masa muda saya dan malas berusaha. Dan sekarang saya sadar ternyata saya bukanlah orang miskin, saya punya modal yang cukup utk menjemput impian saya, sekali lagi terima kasih, Tuan!”.Dan anak muda tersebut dengan langkah tengap pergi untuk menyongsong lembaran hidup baru.
Seperti kata William James; “ Manusia dapat mengubah seluruh kehidupannya dengan cara mengubah pola pikir dan sikap mentalnya”
Firman Allah SWT:” Tidak akan berubah nasib (takdir) suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mau merubahnya”
“ Modal yang ada di dalam diri kita itulah kekayaan yang sejati. Jika kita mengabaikan modal itu dan hidup kita terpuruk, maka salah besar kalau kita salahkan nasib. Apalagi menganggap Tuhan tidak adil, perubahan nasib ada di tangan kita sendiri. Yang pasti, Tuhan akan memberikan jalan kepada mereka yang berjuang keras untuk memperbaiki kehidupannya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar